Semangat Anak Daerah Terluar Indonesia
Chalid Zamzami
Saya pertama kali berangkat ke Kabupaten Natuna pada tanggal 17 Agustus 2019, untuk ke Kampung Segeram, suatu daerah di daerah Kecamatan Bunguran Barat. Segeram adalah desa kecil yang sangat jauh dari Kota Ranai, maupun Pulau Sedanau. Kami harus melalui perjalanan selama 3 jam mengendarai kendaraan penggerak 4 roda. Beberapa puluh km pertama saya lalui dengan perasaan bahwa daerah ini sangat jauh dari kota. Akan tetapi di 10 km terakhir lah saya merasa apabila ada warga yang menetap disana, pasti akan bingung apabila harus menempuh pendidikan. Belum lagi tidak terbayang apabila ada warga yang membutuhkan bantuan medis, mustahil itu dapat dilakukan dengan cepat dengan kondisi kontur jalan sedemikian. Ditambah lagi ketersediaan listrik yang tidak ada sama sekali. Sungguh sangat berbeda dengan karakteristik tempat lain yang pernah saya kunjungi.
Setibanya di Kampung Segeram, saya berasumsi akan melihat warga yang tidak bersemangat, karena minimnya fasilitas di Kampung tersebut. Akan tetapi, sungguh luar biasa, di daerah ini semangat perayaan 17 Agustus berkobar tidak kalah dengan perayaan di daerah lain di Indonesia. Anak-anak kampung Segeram bermain bola voli dan sebagian sebagai penonton menyoraki teman-temannya. Mereka sangat bahagia, karena sekarang anak sekolah di kampung Segeram bertambah.ulunya hanya ada murid SD di sini. Sekarang mereka dapat menambah beberapa murid lagi dari tingkat SMP.
Selama perayaan 17 Agustus, selama kegiatan belajar, selama persiapan kedatangan Pak Menteri Pendidikan, selama persiapan Bakti Nusantara, salama acara puncak Bakti Nusantara, anak-anak Kampung Segeram ini lah yang membuat kampung ini hidup kembali dengan semangat mereka. Semangat ini lah modal kuat bagi Segeram untuk bangkit kembali. Besar harapan akan hadir dokter, insinyur, dan pemimpin rakyat yang berasal dari kampung Segeram yang nantinya dapat kembali berkontribusi bagi rakyat dan warganya.
Semoga Allah memberkati, sumpah dan janjiku!