Cerita Nurlyta Hapsari Putri
Awal mula saya mengetahui kegiatan YTBN dari melihat akun Instagram YTBN. Karena saat itu melihat tempat kegiatan ada di daerah sendiri, waktu itu langsung mikir, “Wah, ternyata masih ada desa 3T di Lombok.” Dan juga karena suka kegiatan menjadi relawan, lalu semakin semangat untuk ikut dan berpartisipasi di kegiatan ini.
Karena kebetulan rumah saya sudah berada di Lombok (Mataram), jadi saya hanya perlu mencapai titik kumpul yang juga ternyata dekat dari rumah, dan berangkat bersama relawan-relawan lain menuju dusun Aik Mual. Sangat seru dan juga relawan lain sangat baik serta ramah.
Perjalanan mulai dari jalanan aspal rapi mulus sampai lewat tanah yang membuat kita terombang-ambing di dalam truk, jadi terasa super seruuu!
Buat saya sendiri yang cukup pemalu dan kurang bisa berinisiatif untuk mengajak mengobrol, relawan lainnya sangat ramah. Ingat sekali saat itu yang pertama kali mengajak berkenalan adalah kak Titis. Kemudian setelah itu teman semakin bertambah. Senang rasanya bisa bertemu dengan banyak teman baru dengan tujuan yang sama, khususnya saya sendiri merasa bangga dan berterima kasih diterima menjadi relawan di kegiatan YTBN ini, sungguh sangat bersyukur.
Pada hari pertama saya merasa, “Wah, desa yang apik dengan alam yang luar biasa bagus.” Warga desa yang juga ramah dan menyambut kami dengan sukacita membuat saya juga ikut merasakan perasaan hangat dan dihargai di sana.
Kegiatan yang paling berkesan saat menjadi bagian dari pelatihan dokter kecil dan mengikuti kegiatan konseling saat posyandu keluarga.
Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika saat itu ada salah satu anak yang memanggil saya ketika acara selesai, kemudian hanya mengajak saya sendiri untuk berfoto berdua. Entah apa yang saya lakukan sampai adik-adik itu bisa mengingat nama saya dan sampai mengajak berfoto, rasanya terharu.
Kemudian di hari berikutnya salah seorang anak bercerita tentang keinginannya untuk naik kapal. Saat itu saya pikir dia ingin naik kapal untuk berlibur, ternyata saya salah, dia ingin melanjutkan bersekolah dan menjadi angkatan laut. Anak itu mengucapkan itu dengan mata berkaca-kaca. Kejadian itu sempat membuat saya ikut berkaca-kaca dan ingin menangis, betapa hal sederhana bisa menjadi sesuatu yang diharapkan orang lain dan menjadi hal yang istimewa.
Saya juga merasa terharu di tengah keterbatasan yang ada tidak menghalangi adik-adik di sana untuk mencapai cita-cita yang hebat-hebat. Saya jadi merasa malu juga mengingat sepertinya saya kurang bersyukur. Mereka menempuh jarak yang jauh dan sampai menyebrangi sungai untuk bersekolah, sementara saya dulu sudah ada motor atau kadang diantar sekolah saja masih sempat malas dan mengeluh. Sampai sekarang pun dengan kegiatan atau rutinitas yang padat juga suka mengeluh.
Sungguh di sana saya belajar banyak sekali, harus banyak bersyukur, menghargai hal-hal kecil dan jadi lebih merasa bahagia dengan hal-hal sederhana. Berangkat dengan perasaan kosong dan banyak masalah di hati dan pikiran, pulang dengan hati yang penuh ❤.
Ada perasaan sedih juga yang saya rasakan karena hingga hari terakhir saya masih merasa tidak memberikan dan melakukan apa pun untuk mereka. Sampai pulang pun juga saya masih memikirkan hal yang sama. Seperti kata Abang Teguh dan Abang Dito, ternyata malah saya yang diberikan begitu banyak pelajaran oleh adik-adik di sana.
Kegiatan yang diadakan YTBN sungguh bagus dan berjalan dengan baik, namun sepertinya perlu dilakukan hal serupa yang berkesinambungan. Saya insya Allah siap membantu abang-abang dan kakak-kakak jika diperlukan 🥺🙏🏻.
Mengenai para relawan yang berkegiatan bersama, semuanyaa baik dan ramah, mau membantu sesama kami para relawan dalam kegiatan yang berbeda-beda walaupun terkadang tidak sesuai dengan bidang mereka. Para rekawan yang terlibat sangat baik dan tidak membeda-bedakan. Saya yang awalnya takut karena susah berteman (saya pemalu dan tidak pandai membuka obrolan) hingga akhir acara merasa banyak mendapatkan teman baru dan bahkan saya merasa punya kakak perempuan, adik perempuan, adik laki laki dan abang-abang baru seperti keluarga baru. Sungguh sangat sangat bersyukur dipertemukan banyak orang baru yang baik baik ❤
Salah satu momen yang paling berkesan juga adalah saat ada yang bercerita bahwa salah satu anak pernah mendengar kata-kata dari relawan lain (bukan dari YTBN) yang pernah datang ke sana bahwa desa mereka tidak mungkin berkembang jika mereka seperti itu. Saya yang mendengar saja marah campur kecewa. Bagaimana bisa mereka menghancurkan semangat anak-anak di sana dengan berkata seperti itu?
Semoga semakin banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan YTBN. Semoga kegiatan seperti ini akan terus dilakukan, YTBN semakin jaya dan semakin bermanfaat untuk warga lebih banyak lagi. Semoga juga saya tetap diterima jadi relawan saat mendaftar ehehehe. Terima kasih banyak, abang-abang dan kakak-kakak semua.
Nurlyta Hapsari Putri (Mataram) - Sehat Nusantara
Dokter Umum
IG: @nurlytahapsari